Oleh : Dzaky Aditya R. (X-A)

Gema takbir mengisi ruang – ruang langit hampir di seluruh penjuru dunia. Hewan qurban telah diikat dengan pasak – pasak yang menghujam kuat ke tanah. Tak ketinggalan, sholat ‘Id pun ditegakkan. Seluruh umat islam di penjuru dunia tengah menunaikan ibadah ‘Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijah 1440 H. Seluruh civitas Al Umanaa, dari Mudir hingga santri sibuk memberikan andil dalam kegiatan besar umat islam ini. Dan dalam rangka memeriahkan kegiatan ini, Al Umanaa mengadakan sebuah acara yaitu, Semarak ‘Idul Adha atau lebih asyik disapa para santri dengan SIDUL.

SIDUL adalah sebuah acara santri yang mengisi waktu kosong kala ‘Idul Adha. Banyak perlombaan yang dilaksanakan, seperti Nyate Together yang dimana santri menggunakan daging qurban sendiri untuk membuat sate yang pastinya harus menggoyang lidah para juri. Namun, untuk tahun ini SIDUL tampak berbeda. Karena selang beberapa hari setelah perayaan hari raya, datanglah hari yang begitu ditunggu oleh banyak rakyak Indonesia. Ya, HUT. RI. Ke – 74 yang jatuh pada hari Sabtu, 17 Agustus 2019. Oleh karena itu tahun ini SIDUL dirangkai kegiatannya dengan perayaan HUT RI ke – 74 sehingga untuk tahun ini bernama SIDUL MERDEKA.

ISMU (Ikatan Santri Ma’had Al Umanaa) dan dewan guru menjadi penanggung jawab acara ini. ISMU pun segera mengambil manuver dengan mengadakan berbagai macam perlombaan di berbagai bidang. Seperti olah raga, kebersihan dan lomba khas 17 Agustus tanpa menghilangkan sentuhan Idul Adha, seperti tetap mengadakan lomba Nyate Together  yang seperti sudah dijelaskan sebelumnya. Walaupun di tengah kesibukan menghadapi Khutbatul ‘Arsy 2019, para santri tetap mengobarkan semangat ’45-nya dalam menjalankan kegiatan ini.

“Walaupun melelahkan, saya senang mengikuti acara ini. Di samping itu acara ini dapat memupuk rasa solidaritas dan kerja sama. SIDUL MERDEKA juga membuat kedekatan antara santri baru dan santri lama lewat perlombaan yang telah diselenggarakan oleh panitia.”, kesan santri baru putra yang saat ini tengah duduk di kelas awal SMA itu.

Acara SIDUL MERDEKA sendiri ditutup dengan melaksanakan Upacara 17 Agustus dan juga pembagian hadiah untuk santri yang telah berhasil memenangkan perlombaan di acara ini. Diharapkan dengan adanya acara ini santri dapat lebih meningkatkan solidaritasnya, semangat Fastabiqul Khairat (berlomba – lomba dalam kebaikan), serta membuat semangat qurban selalu bersemayam dalam diri santri. Allahu Akbar! Merdeka!