PROGRAM PENDIDIKAN AL UMANAA
Bagaimana lingkungan Ponpes Modern Al Umanaa dalam menanamkan akhlak santriwan / santriwati?
-
Keshalihan
Pembinaan dan pengawalan shalat fardlu, shalat sunnah, tadarus, tahfizh, shaum, serta ibadah lainnya. Melalui pembiasaan ibadah pada waktunya, bertujuan mewujudkan pribadi yang tidak melalaikan ibadahnya. -
Kemandirian
Saat tinggal berjauhan dengan orang tua, para santri belajar menyiapkan diri menghadapi segala hal dengan upaya sendiri. Sesederhana menyiapkan perlengkapan sekolah untuk esok hari, sesederhana itulah latihan kemandirian yang dibina. Meski sederhana, namun kemandirian ini merupakan bekal penting dalam kehidupan. -
Bertanggung Jawab
Selama di pondok, santri dikenalkan dengan satu siklus kerja. Pembiasaan siklus kerja ini tampak pada pembiasaan merapikan barang setelah menggunakannya. Seseorang dengan pembiasaan tersebut akan mampu menertibkan barang – barang pribadinya. Selain barang – barang pribadi, santri juga diajarkan memelihara fasilitas umum. -
Interaksi Sosial
Tinggal bersama di bawah satu atap walaupun bukan saudara kandung, menjadikan sekolah berasrama sebagai miniatur kehidupan sosial bermasyarakat. Belum lagi jika santri – santrinya berasal dari berbagai daerah. Selama tinggal bersama ini, para santri dilatih menumbuhkan sifat empati juga tenggang rasa.
Kurikulum Unggul dan Terintegrasi
Ruang Praktik yang Mumpuni
ألعلم بلا عمل كالشجر بلا ثمر
“Ilmu tanpa amal, ibarat pohon tanpa buah.”
Apalah artinya menggenggam ilmu tanpa dipraktikkan. Ponpes Modern Al Umanaa mewujudkan lingkungan yang sesuai dengan pendidikan yang diselenggarakan. Keterampilan berbahasa Arab, Inggris, Jepang, Mandarin, dan Jerman didukung dengan media mempraktikkannya dalam berbagai media. Begitu juga dengan keterampilan bertani dan beternak, menulis, memasak, dan keterampilan lainnya.
Kebiasaan hidup sehat dan bersih
Cerdas saja tidak cukup. Supaya kecerdasan dapat diamalkan sehingga bermanfaat, diperlukan jasmani yang sehat. Ponpes Modern Al Umanaa tidak luput memperhatikan sistem untuk membentuk generasi yang sehat. Sistem ini dikelola mulai dari menu makan harian (3 kali sehari) yang dipastikan gizi berimbang, pembatasan belanja cemilan harian, juga jadwal olah raga yang rutin hingga lingkungan tanpa asap rokok.
Baca juga: Kegiatan Harian Santri Al Umanaa
Bagaimana jika santri mengenyam pendidikan berlingkungan kondusif hanya selama tiga tahun? Tentunya, santri akan kehilangan banyak hal yang sebelumnya sudah terbina dan terproses dengan baik.
-
Pengawalan aqidah dan akhlak santri yang diskontinyu.
Pengawalan aqidah akhlak santri di Al Umanaa dilakukan secara rutin dan tidak mengabaikan tingkah laku santri yang umumnya dianggap sepele dan lumrah. Sesederhana kehadiran shalat tepat waktu, persinggungan teman sebaya secara lisan, dan sebagainya.
-
Pembinaan minat, bakat, dan potensi dari nol.
Dengan mengenyam pendidikan selama enam tahun, minat, bakat, dan potensi peserta didik sudah terpolakan oleh pihak pondok. Sehingga santri tidak mengulang dari nol untuk dapat meningkatkan kapasitas diri mereka.
-
Praktik berbahasa Arab dan bahasa lainnya yang luntur.
Kemahiran berbahasa tiada artinya jika tidak dipraktikkan. Selama di pondok santri dapat mempraktikkan kemampuan berbahasanya sehari - sehari, yang tentu semakin meningkatkan kemahiran berbahasa dan terhindar dari hilangnya kemampuan berbahasa tersebut.
Program pendidikan di Al Umanaa telah dirancang sesuai dengan program pendidikan selama enam tahun. Rancangan program tersebut disusun bukan hanya berdasarkan kebutuhan santri pada usianya, melainkan juga kebutuhan santri di masa depan. Santri yang telah mengenyam pendidikan selama enam tahun diibaratkan seperti buah yang matang di pohonnya sehingga menghasilkan kenikmatan yang optimal. Jika pendidikan santri terhenti sebelum enam tahun, ibarat buah yang terpaksa dipanen.