Judul buku : SI ANAK BADAI
Nama penulis : TERE LIYE
Penerbit : REPUBLIKA PENERBIT
Edisi buku : CETAKAN 1 AGUSTUS 2019
Jumlah halaman : 318

Buku ini menceritakan tentang kisah zaenal dan sahabat-sahabatnya yaitu Malim, Ode, Awang, di kampung yang terletak di atas muara, dan semua aktifitas penduduk kampung di lakukan mengapung di atas air, kampung ini bernama kampung Manowa. Kegiatan rutin anak-anak kampung manowa yaitu menunggu kapal-kapal dari laut ke arah hulu, atau kapal dari arah hulu yang berlayar menuju lautan. Kegiatan yang dilakukan setiap minggu sore atau setiap tanggal merah libur sekolah. Kampung kami terletak persis di muara sungai besar yang menjadi perlintasan kapal-kapal berhuluan menuju desa atau kota-kota berikutnya satu dua kapal itu merapat ke dermaga jika ada penumpang dari kampung tersebut tetapi lebih banyak yang hanya melintas. Saat kapal melintas, itulah waktu anak kampung manowa melakkan aksinya, mereka akan berenang di samping kapal, melambaikan tangan ke arah penumpang di atas nya, menunggu mereka melemparkan uang logam ke bawah, kemudain mereka berebutan mengambil uang itu.

Penduduk kampung hidup nyaman dan tentram, hingga akhirnya kenyamanan kampung Manowa terganggu ketika adanya pemberitahuan pembangunan dermaga di pelabuhan yang di sampaikan oleh camat tiong, utusan gubernur, dan pak alex adalah orang yang mempunyai proyek dan rencana untuk pembangunan dermaga setelah survei yang dia lakukan. Atas rencana tersebut, warga dan tetua kampung yaitu pak kapten dan semua warga yang berada di kampung manowa telah bersama menolak pembangunan tersebut diatas.

Zaenal yang biasa di sebut ZA dan teman-temannya pun mulai beraksi untuk melawan pembuatan dermaga. Dari mulai mengintai seluruh tempat itu an membuat taktik yang sederhana. Para tetua kampung mengadakan acara nonton bareng layar tancap. Beberapa hari kemudian warga di kumpulkan oleh wak Sidi (ketua kampung) ternyata seluruh warga di kampung Manowa akan nonton bareng di layar tancap warga pun bertanya tanya film apa yang akan mereka tonton. Nobar diselenggarakan oleh pak kapten beberapa menit pun video mulai di putar ternyata video ini sama hal nya tentang samanya nasib desa kami dan kampung yang ada di video tersebut.

Tayangan itu bercerita tentang :
Negeri ini adalah negeri maritim, diman lautan menjadi halaman para nelayan menjadi pahlawan berdiri gagah di baris depan. Kampung yang serba tertinggal ,sampai ada rencana pembangunan pelabuhan dikampung tersebut karna ada pembangunan mau tidak mau kampung kami harus di pindah rumah-rumah yang telah kami tempati berpuluhpuluh tahun ,di wariskan dari generasi ke generasi harus di relakan untuk pembangunan. Kami seluruh warga setuju saja tidak bisa melawan anggap saja kalu dulu pejuang kita berkorban harta dan nyawa untuk bumi pertiwi. Maka kami berkorban dengan rumah dan masa lalu. Sayang nya pengorbanan ini tidak di anggap. Mereka yang membangun pelabuhan tidak menyediakan rumah baru bagi kami. mereka memberi ganti rugi, yang jangankan untuk membuat rumah memberi perahu saja tida cukup.

Kabar pemutaran video ini berbuntut panjang. cepat sekali kabarnya sampai ke pejabat tinggi ibu kota provinsi video itu ternyata dianggap memprovokasi penduduk desa.

Keesokan harinya saat jamaah subuh sedang berjalan ada yang mencegat yaitu preman yang menanyakan adakah orang yang bernama SAKAI BIN MANAF warga pun terheran heran adakah disini yang bernama itu, tiba-tiba ada seseorang yang mengangkat tangan ternyata pemuda yang bernama SAKAI BIN MANAF adalah pak kapten. Preman itu berkata orang ini akan di tangkap dengan tuduhan terlibat dalam meledaknya kapal maju sejahtera. Tidak ada yang bisa di lakukan penduduk kampung lebih baik mengalah, agar proses hukum berjalan lancar, karena petugas tersebut membawa surat perintah penangkapan resmi.

Tuduhan penangkapan tersebut tidak masuk akal. Kejadian tersebut terjadi 15 tahun yang lalu, kebakaran kapal tersebut di sebabkan kelalaian nahkoda dan kru kapal. Seminggu berselang masalah tentang pak kapten menjadi jelas. Tuduhan tersebut bersumber dari pengakuan nahkoda kapal dan pemilik kapal yang belum tentu benar.

Hanya memerlukan beberapa hari saja penyelidikan petugas, berkas-berkas sudah di bawa ke jaksa dan pengadilan. Sungguh waktu yang singkat.

Pembangunan dermaga pun terus berlangsung, dengan di pimpin oleh pak Mustar. Belum juga dimulai pekerjaan proyek pembangunan tersebut, terjadi kecelakaan yang serius, terjady getaran seperti gempa bumi. Sebagian dermaga kayu tempat buldoser berada melesak masuk ke sungai. Dermaga terus turun hingga air merendam separuh buldoser. Sejenak, alat berat itu terenyak ke dalam sungai. Berdebum! Pak mustar kaget dan memerintahkan pegawainya untuk mengambil kajian struktur tanah setelah melihat dokumen tersebut, pak Mustar gusar, iya berkata “Dokumen ini keliru semua. Aku tidak percaya ini dokumen asli kajian struktur tanah disini. Aku sudah puluhan tahun bekerja di proyek. Kajian ini salah besar, atau ada yang sengaja mengubah datanya. jangan kan menahan tumpukan kontainer ratusan ton, menahan 1 buldoser saja tidak kuat.”

Hal tersebut juga langsung diungkapkan oleh bapaknya Zaenal bahwa hasil kajian struktur tanah yang di pegang oleh kepala pekerja di dermaga memang aspal, asli tapi palsu. Di buat-buat agar proyek pembangunan dapat dilakukan. Dipaksakan di lakukan. Hal itu terbukti dengan ditemukannya hasil kajian yang sesungguhnya di lemari ruangan camat Tiong. Di sana tertulis jelas di kampung Manowa tidak layak dibangun pelabuhan, kontur di sungai tidak mendukung, pembangunan pelabuhan bisa membuat pendangkalan muara. Kepadatan tanah juga tidak mendukung, kontruksi besar akan amblas. Menguruk akan menghabiskan uang banyak.

Atas informasi di atas, Zaenal dan teman-temannya membuat rencana untuk membongkar rencana dan mencari bukti yang kuat. Zaenal dan awang menyelinap kedalam yacth (kapal besar ) milik Alex. Dalam kabin terlihat ada beberapa orang diantaranya yaitu pak Alex, camat Tiong, dan utusan gubernur. Terdengar percakapan mereka, Zaenal memasukan bungkusan plastik tape recorder masuk sedikt ke dalam kabin. “ini belum seberapa, Tiong. Sepanjang kau bisa diandalkan proyek pelabuhan selesai, dana cair, kau akan liburan ke luar negeri..” camat tiong menjawab pelabuhan itu akan jadi, aku akan memastikan semua berjalan lancar, sekolah sudah kita robohkan hanya soal waktu rumah-rumah penduduk menyusul. Tentu saja aku bilang juga apa , kuncinya ada pada kakek tua itu. Suara utusan gubernur terdengar senang “sekali dia dibereskan. Pembangunan pelabuhan akan lancar tanpa hambatan.” Pak alex menimpali bahwa saksi saksi juga sudah dibeli. Utusan gubernur pun menjelaskan bahwa daftar nama pejabat tinggi sudah disuap, uangnya sudah ditransfer ke rekening pak Gubernur, tinggal diteruskan pada mereka, termasuk untuk pak Gubernur, sudah ditransfer. Pak Alex berkata”mungkin bisa digunakan untuk pencalonan tahun depan.“ jika ada penduduk yang masih melawan, cepat laporkan. Tukang pukul akan mengurusnya. Camat Tiong

Alex dan camat tiong, Pak Alex berkata kau benar kakek tua itu pikir dirinya hebat menghinaku dengan memanggil pak alex saja. Sekarang lihat siapa yang hebat. Dia tidak akan lolos. Besok hukuman berat akan di jatuhkan. Saksi-saksi sudah di beli, alat-alat bukti sudah di buat tidak ada celah baginya untuk di lepas dari hukuman bukan begitu pak gubernur? Zaenal dan awang pun menyelinap, mereka sudah mengenali kondisi kapal tersebut karna sebelumnya pernah menyelinap ke kapal tersebut dengan tujuan berbeda. Tiba tiba petir menyambar CTAR!!. Geledek berdentum zaenal dan awang segera menjauhi yacth dan melompat ke permukaan air BYUUR!! dan menuju perahunya. Ode dan malim pun bertanya”bagaimana, za? Berhasil. Berkas kajian itu tidak ditemukan tapi kabar baiknya aku bisa merekam percakapan mereka.

Kita ber hasil merekam percakapan nya. AYO kita laporkan ke wa sidik, geng si anak badai pun mengunjungi wak sidik dan memberikan tape recordernya ke wak sidik rekaman ini akan segera di laporkan ke KPK dan menjadi bukti kuat di ruang sidang. Setelah semua itu terjadi pak kapten tidak jadi dihukum pembangunan pelabuhan pun tak jadi dan sekolah anak anak pun di bangun baru kembali.

Kelebihan

  1. Ceritanya seruu…..!!
  2. Para tokoh dalam novel ini mempunyai ciri khas masing-masing
  3. Alurnya yang tidak mudah di tebak
  4. Mampu mengaduk-ngaduk perasaan pembaca

Kekurangan

  1. Kurang menonjol aksi mengenai Adnan Buyung yang membela pak kapten, hanya sekilas saja, padahal dalam novel ini Adnan Buyung adalah saudaranya.
  2. Tidak adanya gambar kampung manowa sehingga agak susah untuk membayangkannya.